Ismail Rank

Sabtu, 29 Agustus 2009

Seputar Ka`bah


Hajar Aswad

Hajar aswad adalah batu yang berasal dari batu-batu mulia yaitu Yaqut yang diturunkan Allah dari surga dan diberikan kepada ibrahim as. agar meletakkan di salah satu sudut kabah yaitu rukun hajar aswad (sudut hajar aswad).

Rasulullah saw. bersabda bahwa hajar aswad itu di turunkan dari surga berwarna putih dan bahkan lebih putih daripada susu. Dan sekarang ini berwarna hitam karena dinodai oleh dosa-dosa anak cucu nabi Adam as.

Menurut sebuah riwayat dari mujahid bahwasanya ia berkata:"ketika ibnu zubair memugar kabah, saya melihat pada rukun atau sisi hajar aswad (sudut kabah) bahwa pada sisi dalam hajar aswad itu berwarna putih "

Sebagai kesimpulan sisi hajar aswad di bagian dalam berwarna putih sedangkan sisi luarnya berwarna hitam ini di karenakan noda dan dosa dari anak cucu nabi Adam as.

Ibnu Zhahirah mengingatkan bahwa dosa-dosa manusia dapat menghitamkan batu apalagi pengaruhnya terhadap hati manusia sudah jelas dan nyata dan perlu menghindari dari segala perbuatan dosa.(Wallahu a'lam Bisshawaab).


Cium atau Istilam Hajar Aswad

Riwayat dari umar ra. bahwasanya ia datang ke hajar aswad lalu menciumnya, lalu umar berkata:"sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan dan tidak pula dapat memberi manfaat.Seandainya saya tidak melihat Rasulullah menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu."

Nabi Muhammad saw. mencium hajar aswad sebagaimana yang dilakukan para nabi sebelumnya, sehingga hajar aswad menjadi tempat pertemuan bibir para nabi, ulama, mukminin,saleh, para jemaah umrah dan haji dan lain-lain.

Menurut Fairuz Abadi, menyalami atau istilam hajar aswad ialah dengan mengusapkannya, baik mencium atau menyentuhnya dengan tangan dan ini adalah sunnah nabi bagi yang mampu.

Multazam

Riwayat dari ibnu Abbas bahwa "multazam" ialah: jarak antara rukun hajar aswad dan pintu kabah kira-kira 2 meter.

Multazam ialah tempat di kabulkan doa oleh Allah SWT. ,karena itu disunnahkan berdoa di multazam baik menempelkan pipi, dada, tangan seraya berdoa dengan khusyu'.

Abdullah ibnu Amru ra. setelah tawaf, sholat sunnah di belakang maqam ibrahim dan mencium hajar aswad lalu berdoa di multazam, menempelkan dada, pipi dan tangan dengan berkata seperti ini aku melihat rasulullah saw. melakukannya.


Hijir Ismail (Hateem)

Pada mulanya hijir ismail itu berbentuk lingkaran penuh tetapi pada zaman quraisy terjadilah perbaikan atau renovasi dan terpotong separuh lingkarannya dengan demikian disebut:Hateem (yang artinya : terpotong).

Siti Aisyah ra. pernah bertanya kepada rasulullah saw. mengenai dinding hijir ismail.Apakah ia bagian dari rukun suci ini? Nabi menjawab:"betul". Kemudian Aisyah bertanya lagi :Mengapa mereka tidak memasukkan sekalian sisanya ke kabah?Nabi menjawab:"sebab kaummu kekurangan dana."

Hijir ismail atau hateem ini adalah bagian dari kabah (kira-kira 3 meter) oleh sebab itu tidak boleh seseorang melintasi hijir ismail saat melakukan tawaf dan hendaknya mengitari kabah sepenuhnya.

Menurut riwayat dari Aisyah ra. bahwasanya beliau berkata:"Aku ingin sekali masuk ke kabah dan sholat didalamnya, lalu rasulullah saw. menarik tanganku dan membawanya ke dalam hijir ismail, sambil berkata:""Sholatlah didalamnya jika engkau ingin masuk kabah, karena ia merupakan bagian dari rumah suci ini."


Rukun Yamani

Rukun yamani adalah :sudut kabah yang menghadap ke arah yaman.Rukun ini sejajar dengan hajar aswad.

Menurut riwayat dari Ibnu Abbas ra. bahwa nabi saw. hanya menyalami atau istilam hajar aswad dan rukun yamani saja.

Sedangkan ibnu umar ra. mendengar rasulullah saw bersabda:"sesungguhnya mengusap keduanya yakni hajar aswad dan rukun yamani dapat menghapus dosa-dosa."

Rasulullah saw. ketika berada diantara dua rukun ini yaitu rukun yamani dan rukun hajar aswad, beliau membaca doa:"Rabbana atina fiddun-ya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa adzaaban naar " Artinya:"Ya Tuhan kami, berilah kami kabaikan didunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka." Al-Baqarah: 201


Doa antara rukun hijir ismail dan rukun yamani

Barang siapa yang berdoa diantara rukun hijir ismail dan rukun yamani hendaklah berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. karena merupakan salah satu tempat yang mustajab.

Menurut sebuah riwayat tentang kisah Qasim ibnu Muhammad, Umar Ibnu Abdul Aziz dan Nafi' ibnu Jabir, mereka berdoa memohon perlindungan ketika berada di balik pintu belakang kabah.




Dalam Kabah

Menurut riwayat dari ibnu umar ra. bahwasanya nabi saw. jika masuk ke dalam kabah, beliau terus berjalan (dengan muka menghadap dinding) hingga pintu kabah dibelakang beliau dan antara beliau dan dinding kabah di hadapannya beliau sholat disitu (jaraknya kira-kira 3 hasta) Karena sholat dibagian manapun didalam kabah tidak ada larangan.

Konon dari arah pintu masuk itu ada mihrab (tempat sholat) kemungkinan dibangun karena disitulah nabi saw. pernah melaksanakan sholat didalam kabah.

Selain itu, didalam kabah terdapat 3 tiang tegak sebagai penyangga atap kabah yang terbuat dari kayu, jarak antara tiang ke tiang lainnya 2,35 meter.

Dinding-dindingnya dilapisi dengan batu pualam yang terbuat dari marmer dan dipahat dengan kaligrafi Arab yang indah.

Atap dan dinding ditutupi dengan kain kiswah yang terbuat dari kain sutra yang berwarna hijau dengan hiasan kaligrafi bertuliskan "Laa Ilaha illallah, Muhammad rasulullah." Kemudian surat Ali Imron ayat :96, Al-Baqarah: 144 dan kalimat-kalimat "ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dzaljalali wal ikraam"

Di dalam kabah sebelah kanan dari pintu kabah dapat kita lihat sebuah pintu yang menuju ke atas dengan menggunakan tangga manual.Pintu ini disebut dengan "pintu Taubat" (Bab Attaubah) kononnya ada kuncinya.Disekitar pintu ini dihiasi dengan kain kiswah (tirai)

Dipermukaan atap atas kabah itu juga terdapat pintu yang tutupnya terbuat dari besi baja.Para petugas naik ke pintu melalui tangga-tangga di dalam kabah guna untuk memudahkan mereka pembersihan kabah untuk penggantian kiswah.


Pintu Kabah

Kabah itu mempunyai 2 pintu, pintu yang menyentuh tanah yaitu pintu yang berada di sebelah barat digunakan untuk jalan keluar dari kabah, sedangkan pintu yang berada di sebelah timur digunakan untuk masuk ke dalam kabah.

Ketika kabah mengalami perbaikan oleh kaum quraisy mereka menutup pintu bagian barat. Sedangkan pintu di bagian sebelah timur di tinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat 2 bagian.

Menurut riwayat di kisahkan bahwa Aisyah ra. pernah bertanya kepada nabi saw."Mengapa pintu di tinggikan?" Rasulullah menjawab,"Kaum-mu yang melakukannya,agar dapat memasukkan siapa saja sehendaknya". Jika saya tidak khawatir hati kaum-mu itu akan menyimpang karena baru saja keluar dari zaman jahiliyah, maka saya tentu akan membuatkan tembok dalam kabah itu, dan menyentuhkan pintunya ke tanah.


Tawaf

Rasulullah saw. bersabda:"Tawaf disekitar kabah seperti halnya shalat, hanya saja kalian diperbolehkan berbicara didalamnya, maka barang siapa yang ingin berbicara, hendaknya tidak berbicara kecuali tentang kebaikan. "

Dalam melakukan tawaf hendaknya hati khusyuk kepada Allah SWT. serta memohon kepadanya kebaikan dunia dan akhirat baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa apapun, karena tidak ada doa-doa khusus untuk tiap putaran.Disaat tawaf hendaknya tidak disibukkan dengan pembicaraan masalah keduniawian atau menyakiti orang disekitarnya.


Maqam Ibrahim

Maqam ibrahim ialah:"tempat yang pertama di jadikan sebagai tempat sholat dan ini merupakan keutamaan dan kemuliyaan Maqam Ibrahim", sebagaimana firman Allah: "Dan jadikanlah sebagian maqam ibrahim tempat shalat " surah Al-Baqarah, ayat: 125

Dengan demikian setiap orang telah menyelesaikan putaran tawafnya yang ke-7, ia pun melakukan shalat sunnah 2 rakaat di belakang maqam ibrahim.Jika suasana tidak mengizinkan sehingga padat sekeliling kabah anda dapat melakukan sholat sunnah tersebut dimana saja asalkan masih didalam Masjidil Haram.

Sebagaimana riwayat dari Jabir ra. mengenai sifat haji,rasulullah saw, beliau langsung mencium rukun hajar aswad,kemudian raml (lari-lari kecil) pada putaran 1,2 dan 3 lalu berjalan biasa pada putaran 4,5,6,dan 7.Sesudah itu beliau ke maqam ibrahim dan mengucapkan "Dan jadikanlah sebagian maqam ibrahim tempat sholat."

Menurut Hasan Al-Bashri dan ulama lain-lainnya, doa dibelakang maqam ibrahim akan dikabulkan.Allah berfirman "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia,ialah Baitullah di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua.Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata,(diantaranya) Maqam ibrahim".Surah:Ali imron,ayat:96-97

Abu Thalib pernah berkata,"Jejak telapak kaki ibrahim itu ialah jejak kaki tanpa alas." Dari sahabat Jahm ibnu Hadzaifah Al-qursyi yang menyaksikan proses pembangunan kabah oleh quraisy dan ibnu Zubair, ia berkata:"Sungguh,aku tidak pernah melihat sesuatu yang mirip seperti miripnya telapak kaki nabi saw dengan telapak kaki ibrahim yang kami lihat di maqam."


Sumur Zam-zam

Pada suatu hari ketika siti hijir dan nabi ismail as. ditinggalkan oleh nabi ibrahim as. atas perintah Allah SWT. di suatu tempat padang pasir yang tak berpenghuni serta tak ada tanda-tanda penghidupan, sedangkan siti hijir di bekali dengan beberapa makanan dan minuman secukupnya.

Lambat-laun bekal itupun berkurang hingga habislah, sedangkan ismail kehausan begitupun siti hijir, dengan suasana yang panik, maka siti hijir bolak-balik antara bukit safa dan marwa dengan harapan ia dapat menemukan adanya sumber air atau seseorang yang sedang dalam perjalanan, tanpa ia sadari yang ternyata perjalanan bolak-balik itu sudah tujuh kali dan terdengarlah olehnya suara memanggil dan berkata "Allah telah menjadikan mata air buatmu".Lalu siti hijir kembali dan dilihatnya mata air itu ada disekitar kaki ismail dan air itu muncrat dengan deras, ia pun berusaha membendungi air itu agar tidak tergenang seraya menyebutkan "Zam-zam ya mubarak" hingga arus air itu dapat dibendungnya dan menjadi sumur "zam-zam"

Rasulullah saw bersabda:"Allah sayang pada ibu ismail, jika ia tidak menyebut zam-zam ya mubarak tentu mata air zam-zam menjadi mata air yang mengalir"


pemandangan luar sai dari pasar seng tempat sai pada zaman dahulu, bukit safatempat sai zaman dahulu, bukit marwa

Sai antara bukit Safa dan bukit Marwa

Sai adalah:"Serangkaian amalan manasik umrah (mu'tamirin) dan haji dan pelaksanaannya setelah tawaf". Perjalanan bolak-balik dalam mengerjakan ibadah sai ini dilakukan mulai dari bukit safa lalu menuju bukit marwa (hal demikian terhitung satu perjalanan ) lalu dilanjut dari marwa menuju ke safa (terhitung perjalanan ke-2) dan seterusnya hingga mencapai pada hitungan bolak-baliknya itu 7 (tujuh kali).Setelah selesai sai-nya dianjurkan memendekkan atau mencukur rambut (paling sedikit 3 helai rambut) dengan demikian disebut :"Tahallul" (Menjadi Halal dan bebas dari larangan ihram).

Dari ibnu umar ra. diriwayatkan bahwasanya nabi saw raml atau harwalah (berlari-lari kecil) di Batn al-masil (sebagian mengatakan di Batn al-wadi) ketika sedang sai antara safa dan marwa.Tempat tersebut sekarang telah ditandai dengan dua garis tanda hijau (disebut juga "pilar hijau") dan ada yang menyebutkan :"Mailain." Jika masuk pada garis disunnahkan raml atau harwalah hingga pada garis selanjutnya dan hentikan raml dengan berjalan biasa.ini hanya disunnahkan untuk pria saja.

Menurut riwayat dari Jabir ra.:"Mengenai sifat haji nabi saw, menyebutkan bahwa beliau keluar dari pintu menuju safa, dan ketika mendekati safa beliau membaca :"Sesungguhnya safa dan marwa adalah sebagian dari syiar Allah".Al-Baqarah :158"

Abda'u bima bada a Allahu bihi (Aku akan memulai seperti yang dimulai oleh Allah), maka beliau pun memulainya dari safa dan naik ke atas bukit tersebut sehingga melihat kabah.Kemudian menghadap kiblat,meng-esa-kan Allah, bertakbir,dan membaca :"Laa ilaha illallah, wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai in qadiir.Laa ilaha illallah wahdah,anjaza wa'dah,wa nashara 'abdah,wa hazamal ahzaab wahdah",lalu diselingi dengan doa.Nabi mengucap lafaz di atas sebanyak 3 kali, kemudian beliau turun menuju marwa."


Kunci kabah

Kunci kabah itu pada mulanya dipegang oleh nabi Ismail as. lalu diwariskan kepada putranya Tsabit,lalu kepada anak-anaknya, lalu sampai kepada khaza'ah hingga pada qusai ibnu kilab,kakek keempat nabi saw.

Pada tahun 8 H,setelah pembebasan kota makkah nabi saw minta kunci dari usman ibnu Tholhah untuk membuka kabah,lalu beliau masuk setelah itu keluar.Ketika keluar beliaupun bersabda:"ingatlah sesungguhnya setiap darah,harta dan perbuatan sewenang-wenang seperti pada masa jahiliyah adalah dibawah tanggung jawabku untuk mengurusnya, kecuali pekerjaan memberi minum orang-orang yang sedang haji dan menjaga kabah.sesungguhnya aku telah menetapkan keduanya untuk dikembalikan kepada yang berhak sebagaimana berlaku pada masa jahiliyah ".Sabda nabi saw: diikuti dengan turunnya wahyu dari Allah:"Sesungguhnya Allah telah menyuruh-mu untuk menunaikan amanat kepada yang berhak atasnya". Rasulullah saw memanggil usman ibnu Thalhah dan menyerahkan kembali kunci itu kepadanya,"Ambillah ini wahai bani Thalhah untuk selama-lamanya,sehingga tidak ada yang merebutnya kecuali orang zalim".

Setelah wafatnya usman ibnu Thalhah,kunci itu diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan usman ibnu thalhah.

Kunci yang sekarang ini turun-menurun itu berada di tangan Bani Syaibah.Disimpan didalam tas terbuat dari sutera yang dihias dengan emas murni yang dibuat oleh pabrik kiswah.Diatasnya tertulis (surat Al-Nisa' ayat:58) dan disisi lainnya tertera:"amara bi shun'ihi khadim al-haramain al-syarifain Fahd ibn Abdul Azizi Alu Sa'ud, Hafizahullah (Dibuat atas perintah penjaga dua tanah suci Raja Fahd ibn Abdul Aziz dari keluarga Sa'ud,Semoga Allah melindunginya)"


Gembok pintu kabah

Gembok ini bentuknya gembok lama dan dibuat pada tahun 1399 H.Panjang gembok ini sekitar 34 cm, lebar 6 cm pada setiap sisinya.Pada gembok ini ada tulisan:"Shuni a fi ahd khalid ibn Abdul Aziz Alu Saud sanah 1399 H" (Dibuat pada masa pemerintahan khalid ibn Abdul Aziz dari keluarga Saud tahun 1399 H).Dan ulisan ini tertera pada lempengan tembaga kuning.


Kiswah

Kiswah adalah :"kain yang berwarna hitam terbuat dari bahan sutera murni dengan bertulisan aksara arab yang dirajut atau bersulam timbul dari benang perak yang disepuh dengan emas dan melapisi bangunan kabah".Kabah berkiswah baru setiap tahun pada tanggal 9 dzulhijjah.

Kiswah iitu terdiri dari 5 potong kain, 4 potong kain menutupi antara rukun ke rukun (sudut ke sudut) yaitu:"Rukun yamani ke rukun hajar aswad, rukun hajar aswad ke rukun syami, rukun syami ke rukun iraqi, rukun iraqi ke rukun yamani". Sedangkan 1 potong kain lagi menutupi sisi pintu kabah (Sisi multazam).

Kiswah di sisi pintu kabah (Multazam)

1-Surah Al-baqarah,ayat:[125] Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat.

2-Surah Al-baqarah,ayat:[125]Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud".

3-Surah Al-baqarah,ayat:[127] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

4-Surah Al-baqarah,ayat:[128] Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

Kiswah di sisi Rukun syami ke rukun iraqi (Hijir ismail / hateem )

1-Surah Al-baqarah,ayat:[197] (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.

2-Surah Al-baqarah,ayat:[197]Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

3-Surah Al-baqarah,ayat:[198] Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam.

4-Surah Al-baqarah,ayat[198] Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
Surah Al-baqarah,ayat:[199] Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah;

Kiswah di sisi Rukun iraqi ke rukun yamani (sisi belakang pintu kabah )

1-Surah al-hajj,ayat:[26] Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud.

2-Surah Al-hajj,ayat:[27] Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,

3-Surah Al-hajj,ayat:[28] supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada h ari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya

4-Surah Al-hajj,ayat:[28]dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Surah Al-hajj,ayat:[29] Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).

Kiswah di sisi Rukun Yamani ke rukun Hajar Aswad (sisi Multazam)

1-Surah Ali Imran,ayat:[95] Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.

2-Surah Ali Imran,ayat:[96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

3-Surah Ali Imran,ayat:[97] Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;

4-Surah Ali Imran,ayat:[97] mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

Sumber : www.ahmadflimban.netfirms.com/sejarah.htm
READ MORE - Seputar Ka`bah

Khulafa al-Rasyidin

Khulafa ar-Rasyidin atau Khulafa ar-Rasyidun (jamak kepada Khalifatur Rasyid) bererti wakil-wakil atau khalifah-khalifah yang benar atau lurus. Mereka waris kepimpinan Rasulullah selepas kewafatan baginda Nabi Muhammad s.a.w.. Perlantikan mereka dibuat secara syura iaitu perbincangan para sahabat atau pilihan khalifah sebelum. Selepas pemerintahan ini, kerajaan Islam diganti oleh kerajaan Ummaiyyah. Khulafa ar-Rasydin terdiri daripada empat sahabat:

Selepas kematian Saidina Ali, pemerintahan jatuh kepada Muawiyah yang mengasaskan Kerajaan Bani Ummaiyyah.

Kaitan

Hassan bin Ali dan Umar bin Abdul Aziz sering dikaitkan dengan Khulafa ar-Rasyidin.

Hassan bin Ali

Setelah ayahnya, Ali, meletakkan jawatan demi keamanan Muslimin, walaupun pucuk pemerintahan sudah diambil Muawiyah, penyokong Ali telah mengangkat Hassan sebagai khalifah di Iraq tetapi telah digulingkan oleh Muawiyah dalam tahun yang sama. Pilihan ini dirakam sebagai pilihan waris pertama dalam sejarah khalifah kerana tiada persetujuan am diadakan. Muawiyah kemudian memulakan zaman Ummaiyyah, zaman khalifah warisan yang pertama.

Umar bin Abdul Aziz

Beliau memang seorang khalifah pada zaman Ummaiyyah dan ternyata bukan antara Khulafa ar-Rasydin. Dikenali sebagai Umar ІІ, beliau juga dikenali sebagai seorang khalifah yang agung kerana menyerupai datuknya, Umar І (Saidina Umar Al-Khatab) dari segi sikap tegas tetapi adil dan kesentosaan yang dibawa kepada wilayahnya semasa wilayah itu sedang kucar-kacir; punca beliau diangkat untuk memerintah. Keagungan dan keadilan beliau menyebabkan beliau dikenali dalam sejarah yang disebarkan luas ke mana-mana Islam disebarkan. Hal ini menyebabkan beliau lebih terkenal daripada Hassan bin Ali dan disalahanggap sebagai antara Khulafa ar-Rasyidin.

Namun begitu para ulama' bersepakat dan mengakui mengatakan bahawa beliau adalah mujaddid bagi kurun pertama Hijrah

Khalifah Abu Bakar as-Siddiq

Untuk rencana lanjut, sila lihat Saidina Abu Bakar

Semasa Rasulullah s.a.w. sedang sakit tenat, baginda mengarahkan supaya Saidina Abu Bakar mengimamkan solat orang Islam. Selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w., sebuah majlis yang dihadiri oleh golongan Ansar dan Muhajirin ditubuhkan untuk melantik seorang khalifah bagi memimpin umat Islam. Hasil daripada perjumpaan itu, Saidina Abu Bakar dilantik dan menjadi khalifah pertama umat Islam.

Perlantikan Saidina Abu Bakar mendapat tentangan daripada beberapa orang yang ingin melantik Saidina Ali Abi Talib sebagai khalifah kerana Saidina Ali antaranya ialah golongan Syiah. Tentangan itu tamat selepas Saidina Ali Abi Talib membaiahkan Saidina Abu Bakar. Antara kejayaan yang diperoleh Saidina Abu Bakar ialah melancarkan kempen untuk menghapuskan golongan Riddah dan nabi palsu dalam siri Peperangan Islam-Riddah, pengumpulan Al Quran, dan berjaya menawan beberapa kawasan milik Empayar Parsi dan Byzantine.

Beliau wafat pada tahun 634.

Khalifah Umar al-Khatab

Untuk rencana lanjut, sila lihat Saidina Umar Al-Khatab

Semasa pemerintahan singkat Saidina Abu Bakar, Saidina Umar merupakan penasihat Saidina Abu Bakar. Saidina Abu Bakar mencalonkan Saidina Umar sebagai penggantinya sebelum kematiannya pada tahun 634 masihi. Dengan itu Saidina Umar menjadi khalifah kedua umat Islam.

Semasa pemerintah Saidina Umar, empayar Islam berkembang dengan pesat; menawan Mesopotamia dan sebahagian kawasan Parsi daripada Empayar Parsi (berjaya menamatkan Empayar Parsi), dan menawan Mesir, Palestin, Syria, Afrika Utara, dan Armenia daripada Byzantine (Rom Timur). Pada tahun 638, selepas pengempungan Baitulmuqaddis yang agak lama, tentera Islam berjaya menakluk kota tersebut.

Saidina Umar banyak melakukan perubahan terhadap sistem pemerintahan Islam seperti menubuhkan pentadbiran baru di kawasan yang baru ditakluk, memberi upah kepada tentera & membuat jadual giliran bertugas, mewujudkan pejabat pos untuk surat menyurat, menyelaras aliran sungai untuk tujuan penanaman dan melantik panglima-panglima perang yang berkebolehan. Semasa pemerintahannya juga kota Basra dan Kufah dibina.

Saidina Umar wafat pada tahun 644 selepas dibunuh oleh seorang hamba Parsi yang bernama Abu Lu'lu'ah.

Khalifah Uthman Affan

Untuk rencana lanjut, silahkan baca Saidina Uthman Affan

Saidina Uthman menjadi khalifah selepas Saidina Umar Al-Khatab dibunuh pada tahun 644. Beliau memerintah selama dua belas tahun iaitu dari tahun 644 sehingga tahun 656. Antara pembaharuan yang dibuat ialah menubuhkan Angkatan Tentera Laut yang diketuai oleh Muawiyah dan membuat dasar terbuka dalam hubungan politik & urusan dagangan

Semasa pemerintahannya, keseluruhan Iran, sebahagian daripada Afrika Utara, dan Cyprus menjadi sebahagian daripada empayar Islam.

Saidina Uthman wafat pada tahun 656 akibat dibunuh oleh pemberontak yang tidak puas hati dengan pemerintahannya.

Khalifah Ali bin Abu Talib

Untuk rencana lanjut, silahkan lihat Saidina Ali Abi Talib

Pada tahun 656 masihi, khalifah ketiga Islam iaitu Saidina Uthman Affan wafat kerana dibunuh di dalam rumahnya sendiri. Segelintir masyarakat kemudiannya mencadangkan Saidina Ali supaya menjadi khalifah tetapi Saidina Ali menolak. Tetapi selepas didesak oleh pengikutnya, beliau akhirnya menerima untuk menjadi khalifah.

Ketika pemerintahannya telah terjadi dua perang saudara di kalangan umat Islam iaitu Perang Jamal (Perang Unta) antara tentera pimpinan Saidina Ali dengan pengikut Aishah binti Abu Bakar, Zubair ibn Awwam dan Talhah ibn Ubaidillah yang mengakibatkan Zubair dan Talhah terkorban sementara Perang Siffin pula membabitkan penentangan Muawiyah yang ketika itu berpusat di Damsyik. Dalam peperangan ini, Ammar ibn Yasir terkorban. Penentangan ini berjaya ditamatkan apabila empayar Islam dipecahkan kepada dua.

Saidina Ali wafat pada tahun 661 akibat dibunuh ketika beliau hendak bersolat subuh.

Kronologi Khulafa al-Rasyidin

READ MORE - Khulafa al-Rasyidin

Abu Hurairah


Abu Hurairah ialah salah seorang perawi hadith yang terkemuka. Beliau dilahirkan 19 tahun sebelum Hijrah. Nama sebenar beliau sebelum memeluk agama Islam tidaklah diketahui dengan jelas, tetapi pendapat yang mashyhur adalah Abd Syams. Nama Islamnya adalah Abd al-Rahman. Beliau berasal daripada qabilah al-Dusi di Yaman.

Kehidupan Abu Hurairah

Walaupun Abu Hurairah r.a. merupakan seorang yang papa pada mulanya, dia telah dipinang oleh salah seorang majikannya yang kaya raya untuk putrinya, Bisrah binti Gazwan. Ini menunjukkan betapa Islam telah mengubah pandangan seseorang dari membezakan kelas kepada menyanjung keimanan. Abu Hurairah r.a. dipandang mulia karena kealiman dan kesalihannya. Perilaku islami telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan.

Sejak menikah, Abu Hurairah r.a. membagi malamnya kepada tiga bagian: untuk membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadis. Dia dan keluarganya tetap hidup sederhana walaupun setelah menjadi orang berada . Abu Hurairah r.a. suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan memberi sedekah rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya.

Rasulullah S.A.W. pernah mengutuskan Abu Hurairah r.a. berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah Al-Hadrami r.a. Dia juga pernah diutus bersama Quddamah r.a. untuk mengutip jizyah di Bahrain, sambil membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi.

Mungkin disebabkan oleh itu, Abu Hurairah r.a. diangkat menjadi gabenor Bahrain ketika Umar r.a. menjadi Amirul Mukminin. Tapi pada 23 Hijrah, Umar r.a. memecatnya kerana Abu Hurairah r.a. dituduh menyimpan wang yang banyak sehingga 10,000 dinar. Ketika pembicaraan, Abu Hurairah r.a. berjaya membuktikan bahawa harta itu diperolehinya dari berternak kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar r.a. menerima penjelasan itu dan memaafkannya. Lalu dia diminta menerima jabatan gabenor kembali, tapi Abu Hurairah r.a. menolak.

Penolakan itu diiringi lima alasan. "Aku takut berkata tanpa pengetahuan; aku takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum (agama); aku tidak mahu disebat; aku tak mau harta benda hasil pencarianku disita; dan aku takut nama baikku tercemar," katanya. Dia memilih untuk tinggal di Madinah, menjadi warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para pemimpin sesudahnya.

Khalifah Umar ibn Khattab r.a. pula pernah melarang Abu Hurairah r.a. menyampaikan hadis dan hanya membolehkan menyampaikan ayat Al-Quran. Ini disebabkan tersebar khabar angin bahawa Abu Hurairah r.a. banyak memetik hadis palsu. Larangan khalifah baru dibatalkan setelah Abu Hurairah r.a. mengutarakan hadis mengenai bahaya hadis palsu.

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Sesiapa berdusa terhadap saya dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di dalam api neraka [Al-Bukhariy/ 1291], [Muslim/ 3], [Ibnu Hibban/ 31], [Abu Dawud/ 3651], [At-Tirmizi/ 2659], [Ibnu Majah/ 30, 33, 36, 37], [Ad-Darimi/ 231, 232, 234, 235, 236, 238, 593], dan [Ahmad/ 585, 1078, 1416, 2670, 3791, 3804, 9086, 10350, 11011, 11531, 11700, 12291, 12353, 12687, 12777, 13549, 13558, 13568, 13843, 16071, 16471, 16978]

Asal usul gelaran Abu Hurairah

Gelaran Abu Hurairah r.a. adalah kerana kegemarannya bermain dengan anak kuching. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasullullah S.A.W. dia ditanyai apa yang ada dalam lengan bajunya. Apabila dia menunjukkan anak kuching yang ada dalam lengan bajunya lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasullullah S.A.W. Semenjak itu dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah r.a..

Masukanya Abu Hurairah ke Islam

Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 Hijrah ketika Rasulullah berada di Khaibar.

Abu Hurairah r.a. memeluk Islam pada tahun 7 Hijrah ketika Rasulullah S.A.W. berangkat menuju ke Khaibar. Ketika itu ibunya masih belum menerima Islam malah menghina Nabi. Abu Hurairah r.a. lalu bertemu Rasulullah S.A.W. dan meminta baginda berdoa agar ibunya masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah r.a. menemui ibunya kembali, mengajaknya masuk Islam. Ternyata ibunya telah berubah, bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Apabila pulang dari Perang Khaibar, Rasulullah S.A.W. memperluaskan Masjid Nabawi ke arah barat dengan menambah ruang sebanyak tiga tiang lagi. Abu Hurairah r.a. turut terlibat dalam pengubahsuaian ini. Ketika dilihatnya Rasulullah S.A.W. turut mengangkat batu, ia meminta agar beliau menyerahkan batu itu kepadanya. Rasulullah S.A.W. menolak seraya bersabda, "Tiada kehidupan sebenarnya, melainkan kehidupan akhirat."

Abu Hurairah r.a. pernah tersilap menimbang makanan yang lazat sehinggakan dia dikenakan hukuman dipukul oleh Rasulullah S.A.W. Bagaimanapun Abu Hurairah r.a. gembira "Kerana Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang pernah merasa disakitinya secara sengaja atau tidak," katanya.

Begitu cintanya kepada Rasulullah S.A.W. sehingga siapa pun yang dicintai,ia ikut mencintainya. Misalnya,ia suka mencium Hasan dan Husain, karena melihat Rasulullah S.A.W.mencium kedua cucunya itu.

Abu Hurairah di Madinah

Abu Hurairah r.a. berpindah ke Madinah untuk mengadu nasib. Di sana ia bekerja menjadi buruh kasar bagi siapa yang memerlukannya Sering kali dia mengikatkan batu ke perutnya, kerana menahan lapar yang amat sangat. Malah diceritakan bahawa dia pernah berbaring berhampiran mimbar masjid sehinggakan orang menyangka dia kurang waras. Apabila Rasullullah S.A.W. mendengarkan perkara tersebut, baginda menemui Abu Hurairah r.a. yang menjelaskan bahawa dia berbuat sedemikian kerana lapar, lalu Rasullullah S.A.W. pun segera memberinya makanan.

Peribadi Abu Hurairah

Abu Hurairah r.a. adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi S.A.W. Ia dikenal sebagai salah seorang ahli shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di laman masjid. Beliau begitu rapat dengan Nabi S.A.W., sehingga baginda selalu menyuruh Abu Hurairah r.a. untuk mengumpulkan ahli shuffah, jika ada makanan yang hendak dibagikan.

Pernah pula pada suatu masa, dia duduk di pinggir jalan tempat orang biasanya berlalu lalang sambil mengikatkan batu ke perutnya. Dilihatnya Abu Bakar r.a melintas. Lalu dia minta dibacakan satu ayat Al-Quran. "Aku bertanya begitu supaya dia mengajakku ikut, memberiku pekerjaan," tutur Abu Hurairah r.a.. Tapi Abu Bakar r.a. cuma membacakan ayat, lantas berlalu.

Dilihatnya Umar ibn Khattab r.a.. "Tolong ajari aku ayat Al-Quran," kata Abu Hurairah r.a.. Ternyata dia kecewa sekali lagi kerana Umar r.a.melakukan hal yang sama.

Tak lama kemudian Rasullullah S.A.W. pula yang berlalu. Nabi tersenyum. "Beliau tahu apa isi hati saya. Beliau boleh membaca raut muka saya dengan tepat," tutur Abu Hurairah r.a..

"Ya Aba Hurairah!" panggil Nabi.

"Labbaik, ya Rasulullah!"

"Ikutlah aku!"

Beliau mengajak Abu Hurairah r.a. ke rumahnya. Di dalam rumah didapati semangkok susu. "Dari mana datangnya susu ini?" tanya Rasulullah S.A.W.. Beliau diberitahu bahwa seseorang telah memberikan susu itu.

"Ya Aba Hurairah!"

"Labbaik, Ya Rasulullah!"

"Tolong panggilkan ahli shuffah," kata Rasullullah S.A.W. Susu tadi lalu dibagikan kepada ahli shuffah, termasuk Abu Hurairah r.a.. Sejak itulah, Abu Hurairah r.a. mengabdi kepada Rasullullah S.A.W. , bergabung dengan ahli shuffah di pondok masjid.

Abu Hurairah r.a. berjaya meriwayatkan banyak hadis disebabkan beliau sentiasa berdamping dengan Rasulullah selama 3 tahun, selepas memeluk Islam. Ini sebagaimana yang di riwayatkan olehnya :-

Terjemahannya :-

... sesungguhnya saudara kami daripada golongan Muhajirin sibuk dengan urusan mereka di pasar dan orang-orang Ansar pula sibuk bekerja di ladang mereka sementara aku seorang yang miskin sentiasa bersama Rasulullah S.A.W. 'Ala Mil'i Batni. Aku hadir di majlis yang mereka tidak hadir dan aku hafaz pada masa mereka lupa. (Al-Bukhari)

Pada mulanya Abu Hurairah r.a. mempunyai ingatan yang lemah lalu beliau mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah lalu mendoakan agar Abu Hurairah r.a. diberkati dengan daya ingatan yang kuat lalu semenjak hari itu Abu Hurairah dikurniakan dengan daya ingatan yang kuat yang membolehkan beliau meriwayatkan jumlah hadis terbanyak di kalangan para sahabat.

Kisah Abu Hurairah r.a mengawal gudang zakat

Dikatakan pada satu ketika Abu Hurairah r.a. telah diamanahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk menjaga gudang hasil zakat. Pada suatu malam Abu Hurairah r.a. telah ternampak seseorang mengendap-gendap hendak mencuri, lalu ditangkapnya. Orang itu pun hendak dibawanya berjumpa Rasulullah S.A.W. tetapi pencuri itu merayu minta dikasihani seraya menyatakan bahawa dia mencuri untuk menyarai keluarganya yang kelaparan.

Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskan pencuri itu dengan amaran agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Keesokkan harinya perkara tersebut dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Rasulullah S.A.W. tersenyum lalu bersabda bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Ternyata keesokkan malamnya pencuri itu datang lagi. Sekali lagi Abu Hurairah r.a. menangkap pencuri itu lalu hendak dibawanya berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. Sekali lagi, pencuri itu merayu sehinggakan Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskannya sekali lagi. Keesokkan harinya, dia melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah S.A.W. yang mengulangi sabdanya bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Apabila pencuri itu ditangkap sekali lagi Abu Hurairah r.a. mengancam akan membawanya berjumpa Rasulullah S.A.W. Pencuri itu merayu meminta dibebaskan sekali lagi lagi. Apabila Abu Hurairah r.a. enggan melepaskannya, pencuri itu menyatakan dia akan mengajar sesuatu yang baik sekiranya ia di bebaskan. Pencuri itu menyatakan bahawa sekiranya seseorang itu membaca ayat Kursi sebelum tidur shaitan tidak akan menggangguinya.

Abu Hurairah r.a. merasa tersentuh mendengarkan ajaran pencuri itu lalu melepaskannya pergi. Keesokkan harinya dia melapurkan peristiwa tersebut kepada Rasulullah S.A.W. yang bersabda, pencuri yang ditemuinya itu adalah pembohong besar, tetapi apa yang diajarkan kepada Abu Hurairah r.a. itu adalah perkara yang benar. Sebenarnya pencuri itu adalah shaitan yang dilaknat.

Era Usman ibn Affan

Apabila kediaman Amirul Mukminin Usman ibn Affan r.a. dikepung pemberontak, dalam peristiwa yang dikenali sebagai al-fitnatul kubra (fitnah/bencana besar), Abu Hurairah r.a. bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah tersebut. Meski dalam keadaan siap untuk bertempur, Khalifah Ustman ibn Affan r.a. melarang pengikut setianya itu memerangi kaum pemberontak.

Era Ali ibn Abi Talib

Pada masa Amirul Mukminin Ali ibn Abi Talib r.a. , Abu Hurairah r.a. menolak tawaran menjadi gabenor Madinah. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap berkecuali dan menghindari fitnah. Setelah Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah r.a. dilantik menjadi gabenor Madinah setelah diusul oleh Marwan ibn Hakam.

Kewafatan Abu Hurairah

Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah) ini pula dia mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Abu Hurairah r.a. meninggalkan sebanyak 5,374 hadis.

Warisan

Hadis Abu Hurairah r.a. yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 hadis, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadis, dan oleh Muslim sendiri 189 hadis. Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. juga terdapat dalam kitab-kitab hadis lainnya.

Terdapat pula golongan yang mempertikaikan tentang kesahihan hadis-hadis yang di sampaikan oleh Abu Hurairah r.a. seperti dari golongan orientalis barat, Ignaz Goldizihar yang telah membuat kritikan terhadap hadis dan para perawinya termasuk Abu Hurairah. Tuduhan beliau telah mempengaruhi beberapa penulis Islam seperti Ahmad Amin dan Mahmud Abu Rayyuh untuk mengkritik kedudukan Abu Hurairah sebagai perawi hadis. Tuduhan-tuduhan ini telah disanggah oleh Mustafa al Sibai dalam al Sunnah wa Makanatuha halaman 273-283.

Selain daripada golongan ini terdapat juga kritikan kuat daripada golongan Syiah. Ini mungkin disebabkan Abu Hurairah r.a. merupakan penyokong Ustman ibn Affan r.a. dan juga pernah menjadi pegawai dinasti Umayah. Penolakannya menyandang jawatan gabenor ketika ditawarkan oleh Ali r.a. dan ketiadaan hadis yang berisi pujian atau pengistimewaan kepada Ali dan keluarganya mungkin merupakan sebab-sebab lain Abu Hurairah dikritik oleh kaum Syiah.

Antara menantunya adalah Said bin Al-Musayyab.

Sumber :

http://w3.spancity.com/yosri/TokohAbuHurairah.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah

READ MORE - Abu Hurairah

Abbad ibn Bishr


Abbad ibn Bishr (bahasa Arab: عباد بن بشر‎) (sekitar 606632) merupakan seorang pemuda Madinah dari golongan Ansar. Beliau masuk Islam ketika berusia lima belas tahun hasil usaha keras seorang sahabat Nabi iaitu Mus'ab ibn Umair.



Kehidupannya

Ketika berhijrahnya golongan Muhajirin ke Madinah, Abbad dipersaudarakan dengan Ammar ibn Yasir. Beliau merupakan pemuda yang gigih mencari ilmu, warak dan berani di medan pertempuran.

Saidatina Aisyah binti Abu Bakar memuji Abbad dalam kata-katanya yang bermaksud:

"Ada tiga orang dari golongan Ansar yang sifat baiknya tidak mampu dicabar oleh sesiapa pun iaitu Sa'ad ibn Muaz, Usaid ibn Khudair dan Abbad ibn Bishr"

Jasa dan perjuangannya

Abbad pernah menjaga khemah tentera Islam secara bergilir-gilir bersama saudara Hijrahnya iaitu Ammar semasa kaum Bani Najd merancang untuk membuat serangan ke atas kota Madinah.

Ketika berlakunya Perang Yamamah dalam siri Peperangan Islam-Riddah, Abbad bersama empat ratus orang golongan Ansar membuat serangan mengejut ke atas kaum Murtad pimpinan Musailamah al-Kazzab sehingga mereka terdesak lalu berundur ke kota mereka.

Di dalam pertempuran ini, Abbad terkorban syahid.

Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Abbad_ibn_Bishr
READ MORE - Abbad ibn Bishr

Abdullah ibn Mas'ud

Abdullah ibn Mas'ud (bahasa Arab: عبدالله بن مسعود‎) merupakan seorang pemuda yang berasal dari kota Makkah. Beliau adalah orang yang keenam yang masuk ke dalam agama Islam dan wafat pada 633M.

Kehidupannya

Pada masa remajanya Abdullah merupakan seorang penggembala kambing. Setelah kejujurannya dikenalpasti oleh Rasulullah S.A.W dan Abu Bakar, Abdullah menawarkan diri untuk berkhidmat sebagai pembantu peribadi baginda.

Ketika menuntut ilmu, Abdullah amat tekun sehingga baginda bersabda dalam hadithnya yang bermaksud :

"Pelajarilah Al-Quran daripada empat orang ini iaitu Abdullah ibn Mas'ud, Salim Maula Abi Huzaifah, Ubay ibn Ka'ab dan Muaz ibn Jabal".

Jasa dan perjuangannya

Memegang jawatan sebagai pentadbir awam di masa pemerintahan Umar Al-Khattab dan Uthman bin Affan. Bakat kepimpinannya setanding dengan seorang sahabat Nabi lainya yang terkemuka yaitu Muhammad ibn Maslamah.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Abdullah_ibn_Mas%27ud
READ MORE - Abdullah ibn Mas'ud

Abdullah ibn Abbas



`Abd Allah ibn `Abbas (bahasa Arab: عبد الله ابن عباس‎) dilahirkan tiga tahun sebelum Hijrah. Ayahnya bernama Abbas bin Abdul Muttalib dan ibunya pula bernama Lubabah binti Harith. Ini bermakna Abdullah merupakan sepupu kepada Nabi Muhammad S.A.W. Berasal dari kota Makkah.


Kehidupannya

Berkat doa Rasulullah kepadanya, Abdullah menjadi seorang pemuda yang terpelajar dan bijak di kalangan para sahabat yang seusia dengannya dan dia juga dikenal pandai berdiplomasi.

Jasa dan perjuangannya

Antara jasanya yang dikenang ialah Abdullah mampu meredakan keadaan umat Islam selepas Perang Siffin di mana segelintir tentera Islam yang berpihak kepada Ali bin Abi Thalib merasa tidak puas hati akan keputusan tahkim yang dijalankan antara Amru Al-Ash dengan Abu Musa Al-Asya'ari.

Berkat kecerdasan otak beliau, Abdullah berhasil mengamankan keadaan umat Islam, walaupun untuk seketika.

Beberapa orang keturunan beliau berusaha untuk membina sebuah kerajaan baru setelah Kerajaan Bani Ummaiyyah dilihat agak tersasar dari matlamatnya. Kemudian lahirlah sebuah kerajaan yang mengambil sempena namanya yaitu Daulah Bani Abbasiyyah.

Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Abdullah_ibn_Abbas
READ MORE - Abdullah ibn Abbas

Abdullah ibn Zubair


Abdullah ibn Zubair (bahasa Arab: عبد الله بن الزبير‎) lahir pada tahun pertama Hijrah (624 - 692). Kelahirannya bersama seorang lagi sahabat iaitu Nu'man ibn Basyir pada tahun yang sama berjaya menyangkal fitnah orang Yahudi Madinah.

Beliau juga adalah anak pasangan dua orang sahabat besar Nabi yaitu Zubair ibn Awwam dan Asma binti Abu Bakar.


Jasa dan sumbangan

Abdullah ibn Zubair telah banyak kali mengikut bapaknya dalam ekspedisi perang terutamanya dalam siri Peperangan Islam-Rom Byzantine.

Karisma dan ketokohannya dalam kepimpinan membolehkan beliau dilantik sebagai khalifah di atas kerajaan yang dibinanya sendiri yang berpusat di Hijaz, sehinggakan kerajaan Bani Ummaiyyah ketika itu di bawah pemerintahan Yazid bin Muawiyah dan Marwan bin al-Hakam tergugat dan banyak wilayah telah jatuh ke dalam kekuasaan Abdullah ibn Zubair.

Kematiannya

Beliau terkorban ketika memimpin tenteranya dalam peperangan menentang tentera kerajaan Bani Ummaiyyah pimpinan Hajjaj ibn Yusuf di bawah pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Sejurus sebelum kematiannya, beliau sempat meminta nasihat dan teguran daripada ibunya iaitu Asma binti Abu Bakar dalam mengukuhkan pertahanan tenteranya di dalam Masjidil Haram, Makkah.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Abdullah_ibn_Zubair


READ MORE - Abdullah ibn Zubair

Abdur Rahman ibn Auf

Abdur Rahman ibn Auf (bahasa Arab: عبد الرحمن بن عوف‎) atau nama sebenar beliau Abu Amrsahabat Nabi. Beliau telah menggunakan nama Abdur Rahman selepas memeluk Islam, dua hari selepas Abu Bakar memeluk Islam. merupakan seorang

Kehidupannya

Sewaktu umat Islam berhijrah ke Madinah, beliau mengikuti ekspidisi tersebut. Setibanya Abdur Rahman di Madinah, beliau dipersaudarakan oleh baginda kepada seorang sahabat dari golongan Ansar iaitu Sa'ad ibn Ar-Rabi'ah.

Abdur Rahman juga merupakan ahli jawatankuasa Syura yang berenam. Sewaktu pemilihan khalifah ketiga selepas peristiwa pembunuhan Umar Al-Khattab, beliau merupakan salah seorang calonnya. Namun, Abdur Rahman enggan sebaliknya menetapkan pemilihan khalifah jatuh kepada Uthman bin Affan.

Jasa dan sumbangannya

Memberi sumbangan dari segi kewangan dan barangan ketika Perang Tabuk. Dilantik oleh baginda Nabi S.A.W untuk mengimami solat ketika ketiadaan baginda.

Abdur Rahman merupakan lambang kejayaan umat Islam di dalam bidang urusniaga dan perdagangan terutama ketika bidang ekonomi ketika itu dimonopoli oleh kaum Yahudi.

sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Abdur_Rahman_ibn_Auf
READ MORE - Abdur Rahman ibn Auf

Abu Ayyub al-Ansari


Abu Ayyub al-Ansari r.a (587 - 668) atau nama sebenarnya Khalid bin Zaid bin Kulaib dari Bani An-Najjar. Beliau mendapat penghormatan kerana Rasulullah s.a.w turun dari unta baginda di rumah beliau selepas baginda memasuki Madinah semasa baginda berhijrah ke sana dari Mekah.

Semasa Rasulullah s.a.w memasuki Madinah, setiap orang dari kalangan orang-orang Ansarunta baginda menghala ke rumah mereka kemudian Nabi bersabda kepada mereka: (Biarkanlah ia pergi kerana ia telah diperintahkan). Lalu unta tersebut terus berjalan sehinggalah ia berhenti di halaman rumah Abu Ayyub Al-Ansari r.a. bercita-cita supaya Rasulullah s.a.w turun dari unta baginda di rumah mereka. Mereka menghalang perjalanan unta Nabi s.a.w secara silih berganti supaya

Abu Ayyub terlalu gembira melihat keadaan tersebut lalu beliau terus mendapatkan Rasulullah s.a.w menyambut kedatangan baginda dengan perasaan terlalu gembira dan rasa sangat terharu sambil membawa barang-barang yang dibawa oleh Nabi s.a.w seolah-olah beliau membawa khazanah dunia kemudian terus masuk ke rumahnya.

Jasa dan sumbangan

Beliau terlibat dalam peperangan menentang kerajaan Roma Byzantine sejak mula perjuangan hinggalah ke zaman pemerintahan Muawiyah. Beliaulah yang diisyaratkan oleh baginda dalam hadisnya yang bermaksud:

"Seorang lelaki yang soleh akan syahid dan akan dikuburkan di bawah kubu kota Konstantinopel"[1]

Turki Uthmaniyyah mengangkat beliau sebagai idola dalam usaha pembebasan kota Konstantinopel ketika zaman pemerintahan Sultan Muhammad al-Fatih.

Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Abu_Ayyub_al-Ansari
http://cwis.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/abudawud/014.sat.html#014.2506 Hadis Abu Dawud 14.2506
READ MORE - Abu Ayyub al-Ansari

Abu Darda'

Abu Darda' (bahasa Arab: أبو الدرداء الأنصاري‎) pada asalnya merupakan seorang penyembah berhala yang menetap di kota Yathrib. Mempunyai seorang isteri yang dipanggil dengan gelaran Ummu Darda'. Abu Darda' merupakan seorang peniaga yang terkemuka di kota Yathrib.

Pengislamannya

Abu Darda' masuk Islam dengan usaha oleh rakan karibnya yang juga seorang sahabat Nabi S.A.W dari golongan Ansar iaitu Abdullah ibn Rawahah. Setelah masuk Islam, beliau meninggalkan perniagaannya dan menumpukan ibadah kepada Allah S.W.T. Pernah menjadi teman serumah kepada salah seorang sahabat Nabi yang terkemuka iaitu Salman Al-Farisi.

Jasa dan perjuangannya

Khulafa al-Rasyidin yang kedua iaitu Umar Al-Khattab ingin melantik beliau sebagai gabenor di Syria namun ditolaknya. Setelah itu, Umar sekali lagi melantik beliau sebagai guru untuk mengajar hal-hal yang berkaitan dengan Islam di Syria.

Sumber: http://ms.wikipedia.org/wiki/Abu_Darda%27
READ MORE - Abu Darda'